Pemprov Papua Tengah Resmi Membuka Festival Budaya di Nabire
Saat staf ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM dan Pengembangan Otsus, Ukkas, S.Sos., M,KP membuka acara festival (Foto: Michael Mote)
Nabire, GerbangCendrawasi.com–Pemerintah Provinsi Papua (Pemprov) Papua Tengah melalui Dinas Pendidikan dan kebudayaan membuka kegiatan festival budaya yang pertama di Taman Gizi, Oyehe, Kabupaten Nabire, Senin (11/12). Kegiatan tersebut akan berlangsung selama 3 hari kedepan.
Dalam acara yang di hadiri Forum Kordintor Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta masyarakat Nabire, mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah Papua, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM dan Pengembangan Otsus, Ukkas, S.Sos., M,KP secara resmi membuka acara festival tersebut.
Dalam sambutannya, Ukkas S.Sos., M,KP menerangkan bahwa melalu pameran ini kita memiliki kesempatan untuk menjelajahi aneka bentuk seni pergelangan tangan, pikiran, hingga festifal berwarna-warni ini mencermikan keindahan alam dan kehidupan sekitarnya. Setiap artefak yang di pamerkan memiliki cerita tertinggi, menegaskan nilai-nilai kehidupan yang berkembang di tengah-tengah perubahan zaman.
“Festifal ini bukan hanya sekedar pameran tatapi juga pentingnya melestarikan kebudayaan,” tegas Ukkas.
Ukks S.Sos., M,KP juga mengapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah dan tim yang telah bekerja dalam mempersiapkan acara tersebut serta seluruh seniman dan penari dan pelaku seni yang telah memberikan kontribusi luar biasa.
Saat staf ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM dan Pengembangan Otsus, Ukkas, S.Sos., M,KP mengunjungi stand noken (Foto: Michael Mote)
Kemudian Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Feredi M. Edowai, SE, M.PD, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kelestarian budaya lokal adalah tanggung jawab bersama.
“Oleh karena itu mari kita bersama-sama membagun pagar budaya yang kokoh dan menjaga warisan nenemoyang kita dari ancaman-ancaman yang dapat mengubah nilai-nilai yang telah terbentuk selama bertahun-tahun,” terang Edowai dalam pidatonya.
Lajut Edowai, penting bagi kita untuk memahami bahwa melibat diri dalam budaya local bukanlah upaya yang mengisolasi melainkan suatu cara untuk memperkaya dan memperkuat identitas kita di tengah arus moderinisasi.
“Kami ingin mengajak kita semua untuk menjadi agen keberlanjutan budaya. Mari kita ajarkan nilai-nilai budaya kepada generasi mudah mengispirasi mereka untuk mencintai dan melestarikan kekayan budayang telah kita miliki. Dengan menjaga keberlanjutan budaya kita bukan hanya merawat akar kita sendiri tetapi juga mendirikan kontribusi posif bagi keberadaban dunia,” seru Edowai.
“Harapannya,” lanjut Edowai, “tahun-tahun yang akan datang promosi-promisi budaya dari Papua tengah tidak hanya di lakukan lingkup pemerintanh provinsi tengah namun bisa merambat ke tingkat nasional bahkan ke tingkat internasional tentu hal ini di dukung oleh Pemerinta Provinsi Papua Tengah demi dikenalnya keberagaman budaya.”
Reporter: Michael Mote
Editor: Jheck Wallo