KPA Provinsi Papua Tengah Melaksanakan Orientasi Guna Pengenalan Tupoksi Kerja dan Fungsi
Nabire-Gerbang Cendrawasih.Com- Setelah tanggal 5 Desember 2023 Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di lantik Pj. Gubernur Papua Tengah Dr. Ribka Haluk,S,Sos., MM, KPA langsung menunjukan keseriusannya untuk tanggulangi penyebaran HIV/AIDS di Papua Tengah dengan Melaksanakan Orientasi Guna Pengenalan Tupoksi Kerja dan Fungsi kepada Kordinator Devisi, bertempat di Aula RSUD Sriwini Nabire, Jumat (8/12/2023).

KPA Provinsi Papua Tengah dan Instruktur di Aula RSUD Sriwini Nabire
Dalam menjalankan organisasi, pengenalan tupoksi menjadi hal penting. Hal ini, dikatakan ketua harian KPA Provinsi Papua Tengah.
“Dalam menjalankan sebuah organisasi, pengenalan akan tupoksi itu menjadi penting,” jelas Yerison Tebai usai melaksanakan orientasi.
Ketua harian KPA periode 2023-2028 ini menambahkan, karena baru masuk ke dunia pelayanan kesehatan, maka orientasi ini untuk melakukan tindakan.
“Kami baru masuk ke dunia pelayanan kesehatan, maka dari instruktur mengarahkan kita untuk bagaimana melihat soal, bagaimana menanggapi, membuat perumusan masalah, setelah itu tindakannya seperti apa,” sambung Tebai.
Lebih lanjut, selain Ketua, Wakil Ketua, Ketua Harian, Sekertaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Staf Ahli, Yerison Tebai menyebut empat kordinator devisi dan menurutnya, akan kerja sama, tetapi lebih berperan pada masing-masing devisi.
“Devisi kita ada empat, devisi administrasi dan sekertariatan, devisi monef dan progam, devisa logistik dan aset, devisi sosialisasi dan promosi. Jadi, masing-masing ini, ada tingkatan tertentu, ada kerja sama, tetapi kita lebih berperan di masing-masing,” tuturnya.
Melihat kondisi Papua Tengah, angka khasus HIV/AIDS tinggi se-Tanah Papua, seperti dikutip papuatimes co.id per 6 Desember 2023, bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua jumlah HIV/AIDS di Provinsi Papua Tengah mencapai 8.700 HIV, 11.376 AIDS dan 953 orang meninggal. Maka, KPA Provinsi Papua Tengah melakukan study banding di Merauke.
“Kami mengirim lima orang, kenapa tempatnya di Merauke karena khusus di Tanah Papua, HIV pertama masuk melalui sana, gencar sekali. Kami mau lihat, kira-kira metode apa yang dipake sampe mereka bisah menekan penyebaran itu. Karena secara estimasi, penyebaran HIV Papua Tengah sangat tinggi di Tanah Papua. Jadi, tidak boleh lagi ada istigma, tidak boleh lgi ada penyebaran, tidak boleh lagi ada kematian, tujuannya itu,” Pungkasnya.
Reporter : Jhon Ukago